Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

HUKUM BERQURBAN UNTUK ORANG TUAYANG SUDAH MENINGGAL

Gambar
                      BAHTSUL MASAIL Para ulama berbeda pendapat mengenai keabsahan berkurban untuk orang yang telah meninggal ketika mayit (orang mati) sebelumnya tidak berwasiat pada keluarga ketika masih hidup.  Menurut pandangan mazhab Syafi’I, berkurban yang ditujukan untuk orang yang telah meninggal ketika tidak berwasiat dianggap tidak sah dan pahala tidak sampai kepada orang yang telah meninggal tersebut.  Sedangkan menurut tiga mazhab yang lain, yakni Hanafi, Maliki, dan Hanbali, berkurban untuk orang yang telah meninggal ketika tidak berwasiat dianggap sah dan pahala sampai pada mayit, sebab kematian bukanlah penghalang bagi orang lain untuk menujukan pahala ibadah atas orang yang telah meninggal tersebut, seperti dalam permasalahan haji dan sedekah.   Penjelasan mengenai hal ini terangkum dalam kitab Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwatiyyah:  إِذَا أَوْصَى الْمَيِّتُ بِالتَّضْحِيَةِ عَنْهُ،...

TANDA BALINGH

  Oleh: Rikin              FKPAIKec. Bobotsari                  KAJIAN SAFINATUNNAJAH Setiap Muslim, orang yang beragama Islam, wajib melakukan setiap hal yang diwajibkan oleh syari’at untuk dilaksanakan. Melaksanakan kewajiban itu akan berbuah pahala dan meninggalkannya akan berakibat dosa. Seorang Muslim juga berkewajiban meninggalkan segala hal yang syari’at melarang untuk melakukannya. Melanggar larangan ini akan berbuah dosa dan meninggalkannya akan meraih pahala. Hanya saja, dari sisi usia, kewajiban seorang Muslim untuk mentaati aturan syari’at tersebut tidak secara mutlak dibebankan kepada setiap umat penganutnya tanpa memandang berapa pun usianya. Kewajiban ini hanya menjadi beban bagi orang yang telah mencapai usia akil baligh. Anak yang belum mencapai usia akil baligh masih belum terbebani dengan berbagai kewajiban. Lalu bagaimana bisa diketahui seorang anak telah mencapai usia akil ...

FUNGSI AL-QURAN

Gambar
Oleh: Rikin Abu Khamid           FKPAI Kec.Bobotsari           Spesialis PBHQ Nama-nama al-Qur’an yang banyak itu menunjukkan fungsi al-Qur’an yang juga banyak Setiap nama menunjukkan suatu fungsi al-Qur’an اَلْكِتَابُ (2:2): kumpulan lembaran yang di-binding (dijilid) sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, meskipun turun secara bertahap اَلْهُدَى (2:2, 2:185): sebagai petunjuk hidup manusia, khususnya mu’min اَلْفُرْقَانُ (25:1): sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil اَلرَّحْمَةُ (3:138): sebagai kasih sayang Allah kepada manusia, khususnya mu’min, tidak membiarkan manusia tanpa petunjuk اَلنُّوْرُ (5:15-16): sebagai cahaya hidup manusia, khususnya mu’min, sehingga mampu melihat yang benar/salah اَلرُّوْحُ (42:52): sebagai ruh umat sehingga umat hidup, tanpanya umat mati اَلشِّفَاءُ (10:37): sebagai obat bagi penyakit jiwa dan juga fisik (ruqyah) اَلْحَقُّ (2:147): sebagai kebenaran yang ber...

HUKM IZHAR WAJIB ( MUTLAQ)

Gambar
Oleh:  Rikin, SH.             FKPAI Kec. Bobotsari             Spesialis PBHQ Hukum Izhar Wajib (Mutlaq) Hukum Izhar Wajib atau disebut juga Izhar Mutlaq adalah salah satu cabang dari Hukum Izhar, cara membacanya jelas/terang dan tidak berdengung. Sebelumnya di Hukum Idgham Bighunnah telah dijelaskan sedikit tentang Izhar Wajib, yaitu apabila Nun Sukun (  نْ  ) bertemu dengan huruf (  ي   ـ   و   ـ   ن   ـ   م  ) dalam keadaan SAMBUNG atau  DALAM SATU KATA/KALIMAT. Perlu digarisbawahi, bahwa bacaan Hukum Izhar Wajib terletak di beberapa surah di dalam Al-Quran, di antaranya ada beberapa di surah Al-Baqarah dan surah Ali Imran. Huruf yang sering bertemu dalam satu kata/kalimat (dalam keadaan sambung) adalah Nun Sukun dengan huruf Waw dan Ya. نْوَ -  نْيَ Dan tidak akan terjadi huruf Nun dan M...

TIGA ISTILAH DALAM ILMU TAJWID

Oleh: Rikin Abu   Khamid Ketika kita belajar Ilmu Tajwid, maka terdapat 3 istilah penting yang harus kita pahami. Diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Qira’ah Istilah Qiraah digunakan untuk menerangkan suatu jenis bacaan yang dinisbatkan kepada salah satu Imam Qiraah yang tujuh atau yang sepuluh. Imam Sepuluh Imam Tujuh 1.       Nafi 2.       Ibnu Katsir 3.       Abu Amr al-Bashri 4.       Ibnu Amir 5.       Ashim 6.       Hamzah 7.       al Kisa’i 8.       Abu Ja’far al-Madani 9.       Ya’qub al-Hadhrami 10.   Khalaf al-Baghdadi 1.       Nafi 2.       Ibnu Katsir 3.       A...

PERUMPAMAAN HATI YANG KOSONG DARI AL-QURAN

Oleh: Rikin           Spesialis PBHQ                           Kajian Ulumul Quran عَن ابِي عَبٌاسٍ رَضَيِ اللٌهُ عَنُهمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ اِنَ الٌذِي لَيسَ فيِ جَوفِه شَي مِنَ القُرانِ كَالَبيتِ الخَرِبِ. (رواه الترمذي وقال هذا حديث صحيح ورواه الدارمي والحاكم وصححه) Dari Abdullah bin Abbas r. huma. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,  “Sesungguhnya seorang yang tida ada sedikitpun Alquran dalam hatinya adalah seperti rumah kosong.”  (HR Tirmidzi) Perumpamaan rumah kosong itu mengandung maksud yang halus, sebagaimana ungkapan peribahasa, “Otak manusia yang tidak bekerja adalah tempat setan bekerja.” Demikian juga hati yang kosong dari kalamullah akan banyak dipengaruhi oleh setan.  Hadits diatas menyatakan betapa penting menghafal Alquran, sehingga hati yang tidak menyimpan kalamullah telah diumpamakan seperti rum...

MATA RANTAI AQIDAH SALAF DAN AHLI SUNNAH WAL JAMAAH

Imam Al-Ghazali memberikan panduan bagi orang awam agar tetap berpegang pada mazhab salaf dalam beriman. Menurutnya, mazhab salaf adalah mazhab yang benar dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang berkaitan dengan keimanan.  اعلم أن الحق الصريح الذي لا مراء فيه عند أهل البصائر هو مذهب السلف أعني مذهب الصحابة والتابعين وها أنا أورد بيانه وبيان برهانه Artinya, “Ketahuilah, kebenaran nyata yang tanpa perdebatan menurut ahli bashirah (ulama) adalah mazhab salaf, yaitu mazhab para sahabat dan tabi’in. Di sini saya coba mengemukakan penjelasan dan penjelasan argumentasinya.” (Lihat Imam Al-Ghazali, Iljamul ‘Awam ‘an Ilmil Kalam pada Majmu’atu Rasa’ilil Imam Ghazali, Kairo, Al-Maktabah At-Taufikiyyah: tanpa tahun], halaman 320). Orang awam, menurut Imam Al-Ghazali, harus memerhatikan tujuh petunjuk berikut ini agar tidak keliru dalam masalah aqidah. Pasalnya, persoalan aqidah merupakan masalah pokok agama atau ushulud din yang memerlukan kehati-hatian . فأقول حقيقة مذ...

HUKUM ORANG YANG BERQURBAN MEMAKAN DAGING QURBAN-NYA

Bolehkah bagi orang yang berkurban untuk mengambil jatah dari daging hewan kurbannya untuk dikonsumsi? Jika boleh, berapakah kadar yang boleh serta dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang berkurban?   Mengenai pertanyaan tersebut, terdapat firman Allah subhanahu wa ta’ala yang berkaitan dengan pembahasan di atas:   فَكُلُوا مِنْها وَأَطْعِمُوا الْقانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذلِكَ سَخَّرْناها لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ   “Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan pada orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan pada orang yang meminta-minta. Demikianlah kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur” (QS. Al-Haj, Ayat: 36)  Berdasarkan ayat tersebut, mengonsumsi daging kurban adalah sebuah perintah bagi orang yang berkurban. Para ulama memaknai redaksi perintah di sini sebagai anjuran, bukan kewajiban. Maka sunnah bagi orang yang berkurban untuk memakan daging hewan kurbannya dengan tujuan untuk mengharap ...

PAHALA DISIBUKKAN AL-QURAN

Gambar
Pahala Bagi Orang Yang Disibukkan Al-Qur'an Kajian Ulumul Quran Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi, DArami, dan Baihaqi) Orang yang sibuk menghafal, mempelajari, atau memehami al Qur’an sehingga tidak sempat berdo’a, maka Allah akan memberinya sesuatu yang lebih utama daripada yang Dia berikan kepada orang yang berdo’a. sebagaimana dalam urusan keduniaan, jika seseorang akan membagikan kue atau makanan kepada orang banyak, lalu ia menunjuk seseorang untuk membagikannya, maka bagian untuk petugas yang membagikan itu akan disisihkan lebih dulu. Mengenai ketinggian orang yang selalu sibuk membaca al ...

QIRA'AT

QIRA'AT Oleh: Rikin            FKPAI Kec. Bobotsari            Spesialis PBHQ Qira’at merupakan bentuk pengucapan kalimat/kata di dalam Al Qur’an, termasuk perbedaan dialek yang bersumber dari Rasulullah SAW Tiap-tiap Qiraat yang dikenalkan oleh seorang Imam memiliki kaidah-kaidah dialektika tertentu dan juga memiliki rumusan-rumusan tajwid yang berbeda untuk tujuan membaguskan bacaan. Qira’at dan tajwid merupakan dua ilmu yang berbeda tetapi sangat berkaitan erat. Ilmu Qira’at mengenai bentuk pengucapan dan dialektika, sedangkan ilmu tajwid bagaimana mengucapkan dengan baik dan benar. Imam Hafhs adalah perawi dari Imam Ashim bin Bahdalah Abi an-Najud al-Kufi Indonesia umumnya berpegangan pada Imam Hafhs . Imam Ashim belajar dari – Zar bin Habisy, yang mempelajari al-Qur’an dari Abdullah bin Mas’ud – Abu Abdirrahman as-Sulami, yang mempelajari al-Qur’an dari Ali bin Abi Thalib – Abu Amru Sa’ad bin Iyyas asy-Syaiba...

PAHALA MEMBACA SATU HURUF AL-QURAN

Gambar
Oleh: Rikin, SH            FKPAI Kecamatan Bobotsari            Spesialis PBHQ             Kajian Kitab Ulumul Quran Terdapat banyak dalil yang berisi motivasi untuk membaca Al-Qur’an, merenungi makna dan mengamalkannya. Allah Ta’ala berfirman, كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ “Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shaad [38]: 29). Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan...

MENGENAL SIDIK JARI MENURUT AL-QURAN

Gambar
MENGENAL SIDIK JARI  MENURUT  AL-QURAN Oleh: Rikin, S.H. Kajian Kitab Ulumul Quran Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini. Saat dikatakan dalam Al Qur'an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan: أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَلَّن نَّجْمَعَ عِظَامَهُ ﴿٣بَلَىٰ قَادِرِينَ عَلَىٰ أَن نُّسَوِّيَ بَنَانَهُ ﴿٤ "Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (3) Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. (4)" (Al Qur'an,Al-Qiyama 75:3-4) Penekanan pada sidik jari memiliki makna sa...

AL-QRAN MU'JIZAT NABI

Gambar
MU'JIZAT  Oleh: Rikin Mu’jizat artinya melemahkan musuh-musuh Allah. Mu’jizat yaitu sesuatu hal luar biasa untuk membuktikan kenabian/kerasulan seseorang disertai dengan tantangan bagi pihak yang memusuhinya, kemudian menampakkan kelemahan mereka yang memusuhi sekaligus keunggulannya selamat dari perlawanan.     Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang tetap abadi, bisa disaksikan hinggakini. Sejak zaman Nabi SAW, sampai sekarang dan akhir zaman kelak, mukjizat ini terbukti dan tidak tertandingi. Mu’jizat ini berlaku sampai hari kiamat      Tiada seorang Nabi pun kecuali diberi mukjizat yang dapat membuat manusia beriman kepadanya. Namun apa yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang datangnya dari Allah. Karena itu aku berharap semoga kiranya aku menjadi Nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat. (HR. Bukhari dan Ahmad). Al-Qur’an sendiri telah menantang manusia untuk menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahapan: Pertama, dalam S...

MU'JIZAT

Gambar
    AL-QURAN SEBAGAI MU'JIZAT    Mu’jizat artinya melemahkan musuh-musuh Allah. Mu’jizat yaitu sesuatu hal luar biasa untuk membuktikan kenabian/kerasulan seseorang disertai dengan tantangan bagi pihak yang memusuhinya, kemudian menampakkan kelemahan mereka yang memusuhi sekaligus keunggulannya selamat dari perlawanan.     Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang tetap abadi, bisa disaksikan hinggakini. Sejak zaman Nabi SAW, sampai sekarang dan akhir zaman kelak, mukjizat ini terbukti dan tidak tertandingi. Mu’jizat ini berlaku sampai hari kiamat      Tiada seorang Nabi pun kecuali diberi mukjizat yang dapat membuat manusia beriman kepadanya. Namun apa yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang datangnya dari Allah. Karena itu aku berharap semoga kiranya aku menjadi Nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat. (HR. Bukhari dan Ahmad). Al-Qur’an sendiri telah menantang manusia untuk menandingi Al-Qur’an dalam tiga tahap...

SEJARAH ILMU TAJWID

Gambar
                Gambar. Diambil sebelum Covid-19                                 SEJARAH ILMU TAJWID Sejarah ilmu tajwid Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Quran itu diturunkan kepada Rasulullah SAW . Ini kerana Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-Quran dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam ayat 4, surah al-Muzammil yang artinya "Bacalah al-Quran itu dengan tartil(perlahan-lahan).". ‪ Sayyidina Ali r.a apabila ditanya tentang apakah maksud bacaan al-Quran secara tartil itu, maka beliau menjawab" adalah membaguskan sebutan atau pelafalan bacaan pada setiap huruf dan berhenti pada tempat yang betul”. (Referensi Kitab Khozinatul Asror)  Juga menjelaskan Syekh Ibnul Jaziri sebagaimana dijelaskan dalam kitab Khozinatul Asror Anggitan Sy...