Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

HUKUM ANAK KECIL MEMEGANG AL-QURAN DALAM KEADAAN HADATS"

 "بسم الله الرحمن الرحيم" . الْأَصَحُّ (أَنَّ الصَّبِيَّ الْمُحْدِثَ لَا يُمْنَعُ) مِنْ مَسِّ الْمُصْحَفِ وَاللَّوْحِ وَحَمْلِهِمَا لِحَاجَةِ تَعَلُّمِهِ مِنْهُمَا وَمَشَقَّةِ اسْتِمْرَارِهِ عَلَى الطَّهَارَةِ. وَالثَّانِي عَلَى الْوَلِيِّ وَالْمُعَلِّمِ مَنْعُهُ مِنْ ذَلِكَ. قوله: (أَنَّ الصَّبِيَّ) أَيْ الْمُمَيِّزَ وَإِلَّا فَيَحْرُمُ تَمْكِينُهُ مِنْهُ لِفَقْدِ تَعَلُّمِهِ وَخَرَجَ بِالصَّبِيِّ الْبَالِغُ وَإِنْ شَقَّ عَلَيْهِ دَوَامُ الطَّهَارَةِ كَمُؤَدِّبِ الْأَطْفَالِ، وَمَا نُقِلَ عَنْ الشَّيْخِ ابْنِ حَجَرٍ مِنْ جَوَازِ الْمَسِّ وَالْحَمْلِ لَهُ مَعَ التَّيَمُّمِ غَيْرُ مُعْتَمَدٍ عِنْدَ شَيْخِنَا  Ada Dua Pendapat: -Pertama, Pendapat yang lebih shahîh menjelaskan "sesungguhnya anak kecil yang mempunyai hadats tidak dilarang menyentuh mushaf dan kayu (hiasan dinding yang ada tulisan Al-Qur’an) serta membawanya karena merupakan kebutuhan dia untuk mempelajarinya dan sulitnya menjaga mereka untuk selalu dalam keadaan suci.  - Pendapat kedua, wali/orang tua, pendi...

MAKNA WAHYU DAN PROSES TURUNNYA WAHYU AL-QURAN

   Al-Qur’an merupakan sumber dan pedoman utama bagi umat Islam yang diyakini sebagai wahyu Allah yang turun kepada Nabi Muhammad ﷺ. Al-Qur’an mempunyai hubungan erat dengan kehidupan Nabi dan masyarakat Arab pada masa awal, sehingga tidak mengherankan ketika ungkapan-ungkapan yang dinarasikan Al-Qur’an mengandung nilai sastra tinggi.  Dalam pandangan Imam Jalaluddin As-Suyuti, penggunaan kalimat-kalimat yang indah dan ungkapan-ungkapan yang penuh dengan sastra itu adalah bentuk mu’jizat Al-Qur’an sebagai respons dari peradaban Arab pada masa Arab yang penuh dengan nilai sastra. Meskipun diturunkan di daerah Arab dan berinteraksi dengan budaya Arab, bukan berarti Al-Qur’an menjadi bagian dari budaya Arab.  Hal tersebut disebabkan orisinalitas dan otentisitas Al-Qur’an dijaga langsung oleh Allah, sebagaimana firman-Nya dalam Surat al-Hijr 9, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. ” Imam Ibnu Jarir at-Thabari ...

ENAM SIFAT YANG DIBENCI ALLAH

Ibnu Hibban meriwayatkan dalam hadits shahih dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:    إِنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍبِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِالَّليْلِ حِمَارٍ بِالنَّهَارِ عَالِـمٍ بِأَمْرِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِ اْلآخِرَةِ (حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ)    Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala membenci seseorang yang memiliki enam sifat berikut ini:  جَعْظَرِيٍّ    Yakni orang yang takabbur atau sombong. Sombong ada dua macam.   Pertama, menolak kebenaran yang disampaikan oleh orang lain padahal ia tahu bahwa hal itu benar, dikarenakan penyampai kebenaran lebih muda usianya, lebih miskin hartanya, lebih rendah status sosialnya atau karena hal lain.  Padahal fir’aun tidaklah binasa kecuali karena sifat takabburnya. Fir’aun telah melihat sekian banyak mu’jizat Nabi Musa...

RAHASIA BISMILLAH

 Biasanya, segala macam laku rutinitas dikerjakan tanpa pikirpanjang. Misalkan mandi, makan, minum, bersepatu, memakai baju membuka laptop, ketik sms dan lainsebagainya. Rutinitas itu seolah menutupi subtansi pekerjaan itu sendiri.<>  Hampir-hampir orang tidak sadar untuk apa ia minum, padahal dia tidak terlalu haus. Bahkan bisa jadi seseorang minum begitu saja tanpa berpikir bagaimana jikalau tenggorokan ini mengalami kemacetan, tidak mau menelan air. Begitu pula dengan bersepatu, asalkan kaki masuk kemudian jalan. Jarang sekali orang berpikir bagaimana nasib kaki jika di dalam sepatu ada kalajengking?  Begitulah segalanya terjadi berulang kali dalam kehidupan ini seperti layaknya mesin pabrikan. Belum lagi jika rutinitas itu adalah berbelanja yang telah menjadi kelatahan, sehingga begitu seringnya seseorang tidak pernah berpikir panjang untuk apa ia membeli A atau B. Asalkan ia suka, barang itu harus dibelinya. Walaupun ia telah memiliki.   Demikian itu ...

Tafsir nusyuz

  Home Ekonomi Syariah Tafsir Khutbah Hikmah Bahtsul Masail Ubudiyah Fiqih Difabel Gallery Lainnya TAFSIR ‘Nusyuz’ dalam Etika Pergaulan Suami Istri Menurut Ulama Tafsir Muhammad Syamsudin Sabtu 19 Oktober 2019 22:00 WIB BAGIKAN: Di dalam Al-Qur’an, telah disebutkan bahwa seorang suami hendaknya mempergauli istrinya dengan jalan yang ma’ruf. Istilah ma’ruf, menurut terminologi bahasanya sering dimaknai sebagai ‘baik’. Menurut pengertian syara’nya, sebuah perbuatan ma’ruf sering diartikan sebagai:   ADVERTISEMENT كل ما يعرفه الشرع ويأمر به ويمدحه ويثني على أهله، ويدخل في ذلك جميع الطاعات، وفي مقدمتها توحيد الله عز وجل والإيمان به   Artinya, “segala sesuatu yang memiliki landasan syara’, diperintahkan, dipuji atau dihimbaukan kepada para ahlinya. Padanya terdapat sekumpulan perbuatan ketaatan, dan yang paling utama di antara ketaatan itu adalah mentauhidkan Allah Azza Wa Jalla dan sekaligus mengimanani-Nya” (Abdul Aziz al-Rajihy, al-Qaul al-Bayyin al-Adhar fi al-Da’wati Ila...

FADHU WUDHU

( بِسْمِ click to collapse contents ۞ Fardhu Wudhu ۞ Fardhu Wudhu Furuudh Al-Wudhuui Sittatun : Al-Awwalu Anniyyatu , Ats-Tsaani Ghoslu Al-Wajhi , Ats-Tsaalitsu Ghoslu Al-Yadaini Ma'a Al-Mirfaqoini , Ar-Roobi'u Mashu Syaiin Min Ar-Ro'si , Al-Khoomisu Ghoslu Ar-Rijlaini Ilaa Al-Ka'baini , As-Saadisu At-Tartiibu . Fardhu-fardhu Wudhu yaitu 6 : Yang pertama Niat , yang kedua membasuh wajah ,  yang  ketiga membasuh 2 tangan beserta 2 sikut ,  yang  keempat menyapu sebagian dari kepala ,  yang  kelima membasuh 2 kaki sampai 2 mata kaki ,  yang  keenam tertib Rukun wudhu ada enam, yaitu: 1. Niat Disetiap ibadah, kita diharuskan memulai dengan niat, begitu pula wudhu, wudhu’ juga harus dimulai dengan niat. Sebagaimana sabda Nabi yang mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam, « لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ » “Tidak diterima sholat orang yang berhadats sampai ia berwudhu”.[ HR. Bukhori no. 135, Muslim no. 225 ] "Sesungguhnya ...