Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

KETIKA SUAMI DALAM DILEMA

KETIKA SUAMI HARUS MEMILIH (Mengutamakan Ibu/bpk atau Isteri)  Terkadang laki-laki diharuskan untuk memilih antara istri atau ibu/bapak.  Ia menghadapi pilihan sulit dan dilematis. Pasalnya, ia diharuskan secara agama untuk memperlakukan kedua pihak secara baik. Al-Qur’an menyebut keharusan anak memperlakukan kedua orang tuanya secara baik sebagai bentuk bakti anak kepada kedua orang tua.  وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ  Artinya, “Kami memerintahkan manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah kepayahan dan menyapihnya pada dua tahun. ‘Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu.’” (Surat Luqman ayat 14).  Hadits Rasulullah SAW juga tidak kurang-kurang menyebut ibu sekian kali sebagai orang yang paling berhak untuk diperlakukan secara baik sebagai...

BAB TOHAROH/BERSUCI

    وحَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى أَنَّ زَيْدًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا   3.1/328. Telah menceritakan kepada kami  Ishaq bin Manshur  telah menceritakan kepada kami  Habban bin Hilal  telah menceritakan kepada kami  Aban  telah menceritakan kepada kami  Yahya  bahwa  Zaid  telah menceritakan kepadanya, bahwa  Abu Sallam  telah menceritakan kepadanya dari  Abu Malik al-Asy'ari ...

ADAB BERDOA MENURUT IMAM AL-GHOZALI

  Doa merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan agama. Sebagaimana ibadah lain, Islam juga mengatur adab yang meliputi tatacara dan etika doa. Salah satunya adalah keterjagaan hati. Doa merupakan komunikasi langsung hamba dan Sang Pencipta.  Tidak heran kalau sebagian ulama memaknai doa sebagai bentuk eskpresi kefaqiran atau kebutuhan hamba-Nya kepada Allah SWT.  Mengutip Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan 10 adab berdoa. Hal ini menunjukkan betapa sakralitas ibadah doa.  Pertama, kita menantikan waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.  Kedua, kita memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan siap tempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya.  Ketiga, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan m...

TANDA-TANDA GURU MURSYID

Untuk mengetahui tanda-tanda seseorang sudah pantas diangkat menjadi mursyid, pertama, ia harus alim. Alim di sini dapat dibuktikan melalui karya tulis (buku atau dalam bentuk apa pun). Tokoh-tokoh besar dalam tasawuf Ahlussunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang telah berhasil melahirkan berbagai karya ilmiah di berbagai bidang.  Sebut saja misalnya Sulthanul Awliya’ Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Al-Imam Abul Hasan Asy-Syadzili, Imam Al-Ghazali, dan lain-lain. Hal ini penting ditegaskan agar orang tidak mudah masuk dalam kubang “ketertipuan spiritual” yang cukup merebak akhir-akhir ini.  Di kota besar seperti Jakarta tidak sedikit kelompok spiritualis didampingi tokoh sentral yang dianggap sebagai guru spiritual. Tapi, tokoh-tokoh sentral tersebut tidak pernah diketahui rekam jejaknya dalam intelektualitas, apa lagi dalam spiritualitas.  Mereka hanya mampu menyampaikan racikan spiritualitas instan secara oral dan tidak dapat menjelaskannya secara tertulis (ilmiah). Kedu...

TATA CARA MEMBACA SURAT AL-FATIHAH DALAM SHALAT

  Tata Cara Baca Surat Al-Fatihah dalam Shalat menurut syek Salim Al-Hadramiy. (Kajian kitab Safinatun Naja) Membaca Surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun qauli di dalam shalat.  Sebagai rukun maka tidak bisa tidak orang yang melakukan shalat harus membacanya kecuali dalam keadaan dan alasan tertentu di mana para ulama membolehkan mengganti bacaan Surat Al-Fatihah dengan bacaan lainnya. Kewajiban membaca Surat Al-Fatihah di dalam shalat dan ketidakabsahannya didasarkan pada hadits Rasulullah SAW riwayat Imam Muslim dan lainnya yang berbunyi sebagai berikut.  لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ  Artinya, “Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surat Al-Fatihah.” Imam Nawawi mensyarahi hadits di atas dengan menyatakan bahwa hadits ini menjadi dasar bagi madzhab Syafi’i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang shalat baik ia menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian (Lihat Muslim bin Hajjaj, Shahîh Muslim bi Syarhil Imâmi...

TUJUH MACAM HUKUM LAKI-LAKI MEMANDANG PEREMPUAN

  KAJIAN FATHUL QORIB/TAQRIB ونظر الرجل إلى المرأة على سبعة أضرب أحدها  نظرة إلى أجنبية لغير حاجة فغير جائز والثاني نظرة إلى زوجته أو أمته فيجوز أن ينظر إلى ما عدا الفرج منهما والثالث نظرة إلى ذوات محارمه أو أمته المزوجة فيجوز فيما عدا ما بين السرة والركبة والرابع النظر لأجل النكاح فيجوز إلى الوجه والكفين والخامس النظر للمداواة فيجوز إلى المواضع التي يحتاج إليها والسادس النظر للشهادة أو للمعاملة فيجوز إلى الوجه خاصة والسابع النظر إلى الأمة عند ابتياعها فيجوز إلى المواضع التي يحتاج إلى تقليبها. Seorang laki laki Memandang Wanita itu Ada tujuh   Macam Hukum. 1. Laki Laki Memandang Wanita lain Tanpa Ada   Keperluan Maka Tidak Boleh 2. Memandang kepada istrinhya sendiri atau budaknya maka diperbolehkan memndang selain kemaluan. 3. Memandang perempuan kerabat atau amat yang dinikahi diperbolehkan memandang selain sesuatu mulai pusar sampai lutut. 4. Memandang perempuan karena akan dinikahi maka diperbolehkan memandang ke wajah dan dua telapak tangan. 5. Mem...