Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

NASEHAT ORANG TUA YANG BIJAK TERHADAP ANAKNYA DI ZAMAN INTERNET

 NASEHAT ORANG TUA YANG BIJAK TERHADAP ANAKNYA DI ZAMAN INTERNET YANG LAYAK DITULIS DENGAN TINTA EMAS وصية حكيم لابنه في زمن الإنترنت تكتب بماء الذهب  يقول فيها :  🔴 يا بني :  _Nak..._ إن جوجل ، والفيس بوك ، وتويتر ، والواتساب ، وجميع برامج التواصل ، بحرٌ عميق ، ضاعت فيه أخلاق الرجال ..!! وسقطت فيه العقول !! ```Sesungguhnya Google, Facebook, Twitter, WhatsApp dan media sosial lainnya itu adalah samudera yang dalam, banyak orang yang akhlaqnya tenggelam (binasa) di dalamnya... dan akal mereka pun juga karam di dalamnya...``` منهم الشاب ..ومنهم ذو الشيبة ..   (Tak pandang usia) Ada yang muda, dan ada pula yang telah beruban (tua)... وابتلعت أمواجه حياء العذارى ..وهلُك فيه خلقٌ كثير . فاحذر التوغل فيه ، _Gelombangnya telah menelan rasa malu para gadis yang masih perawan, dan banyak akhlak hancur di dalamnya...  Maka itu, berhati-hatilah menyelam ke dalamnya..._ وكن فيه كالنحلة ، لا تقف إلا على الطيب من الصفحات ، لتنفع بها نفسك أولاً ثم الآخرين . ```Jadilah en...

BOLEHKAH SHOLAT DI DALAM GREJA

Sekarang ini banyak sekali pertanyaan, bolehkan kita yang muslim membaca al-Qur'an atau membaca sholawat di gereja. Banyak kalangan yang tanpa menyebut sumber atau pendapat ulama,  langsung mengharamkan, dan dengan emosi pula. Tahan nafas, jangan emosi, kita lihat uraian Gus Nadir yang melacak pandangan ulama klasik soal ini. Dalam kitab Mausu’ah Fiqh Kuwait,  lalu juga kitab al-Mughni karya Ibn Qudamah. Dari dua kitab ini ditemukan pendapat ulama yang berbeda pandangan tentang bolehkah muslim sholat di dalam gereja.  Dalam kitab fiqh klasik tersebut, ulama berpandangan bahwa boleh dan sah secara mutlak sholat di gereja. Namun demikian, ada juga yang berpandangan sah sholatnya tapi makruh karena ada gambar di dalam gereja.  Berikut kutipan dalan kitab al-Mughni karya Ibn Qudamah (juz 2, hal.57): ‎[فَصْلٌ الصَّلَاةِ فِي الْكَنِيسَةِ النَّظِيفَة] ‎(٩٦٩) فَصْلٌ: وَلَا بَأْسَ بِالصَّلَاةِ فِي الْكَنِيسَةِ النَّظِيفَةِ، رَخَّصَ فِيهَا الْحَسَنُ وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَز...

HUKUM WANITA SEDANG HAID MEMBACA AL-QURAN

Bahwa dalam masalah membaca Al-Qur’an bagi orang yang sedang haid memang terdapat perbedaan di antara para ulama.  Pada dasarnya menurut jumhurul ulama orang yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Al-Qur`an. Hal ini didasarkan kepada beberapa dalil. Di antaranya adalah firman Allah SWT:     لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ - الواقعة  “Tidak ada yang menyentuhnya (al-Qur`an) kecuali hamba-hamba yang disucikan” (Q.S. Al-Waqi’ah [56]:  79) عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا تَقْرَأُ الحَائِضُ وَلَا اْلجُنُبُ شَيْئاً مِنَ القُرْآنِ - رواه الدارقطني  “Dari Ibnu Umar ra ia berkata: Rasulullah SAW bersbada: Tidak boleh orang yang haid dan orang yang dalam keadaan junub membaca ayat Al-Qur`an” (HR Ad-Daruquthni).  Namun jika perempuan yang haid ketika membaca al-Quran tujuannya bukan membaca, tetapi misalnya tujuannya adalah untuk mengajar atau membenarkan bacaan yang salah...

SIKSA KUBUR AKIBAT AIR KENCING

 Hadits Abdullah bin ’Abbâs Radhiyallahu anhuma, dia berkata:  مَرَّ النَّبِيُّ  صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا  Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan, lalu Beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil.  Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ...

TAHSIN LAFAL TAKBIR

Tahsin Lafal Takbir.  Lafal takbir merupakan seruan atas kebesaran Allah yang biasa diucapkan umat Islam. Lafal takbir disebutkan dalam adzan sebanyak 6 kali dan iqamah 4 kali.  Ini artinya 50 kali dalam sehari semalam, lafal takbir dikumandangkan dalam adzan dan iqamah. Minimal 5 kali pada setiap takbiratu al-ihram, belum lagi pada setiap naik dan turun dalam rukun shalat lima waktu.   Selain dibaca dalam ibadah shalat, lafal takbir juga disunnahkan pada setiap hari raya ‘Idul Fitri dan Idul Adha. Berapa juta kali lafal takbir ini dikumandangkan dan didengar oleh kaum muslim, mulai dari hitungan hari, minggu, bulan, hingga hitungan tahun.  Lafal takbir terdiri dari dua kata yaitu lafal Allah dan Akbar. Keduanya merupakan hubungan antara sifat dan yang disifati, dalam hal ini adalah Allah yang memiliki sifat Maha Agung. Lafal yang sangat ringkas untuk ditulis dan sangat singkat diucapkan ini ternyata tidak bisa dianggap mudah dalam melafalkannya.   Salah pe...

HUKUM MEMANDIKAN, MENGIBUR, TAZIAH MAYIT NOM MUSLIM

 Jika ada seorang muslim meninggal dunia, ia berhak untuk dimandikan, dikafani, dishalati, dan dimakamkan. Kewajiban mengurus jenazah itu tentunya dibebankan oleh orang muslim yang hidup. Sampai di sini jelas tidak ada persoalan, semuanya klir. <> Lantas bagaimana jika yang meninggal dunia adalah orang nonmuslim? Menshalatinya jelas diharamkam sebagaimana ditegaskan Al-Qur`an dan ijma’ para ulama. Demikian sebagaimana keterangan yang terdapat dalam kitab al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab.  وَأَمَّا الصَّلَاةُ عَلَي الْكَافِرِ وَالدُّعَاءِ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ فَحَرَامٌ بِنَصِّ الْقَرْآنِ وَالْاِجْمَاعِ  “Adapun menshalati jenazah orang kafir dan memintakan ampun untuknya, hal itu adalah haram sebagaimana ketetapan nash Al-Qur`an dan ijma` ulama,” (Muhyiddin Syarf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Kairo-Dar al-Hadits, 1421 H/2010 M, juz, V, h. 190). Lantas, bagaimana dengan memandikan, mengiringi jenazah orang kafir, dan ikut memakamkannya? Dalam hal ini para pakar...

SEKELUMIT KISAH SAYIDATINA KHOTIJAH ISTERI RASULULLAH SAW.

 KHADIJAH ISTRI TERKASIH RASUL" 🌹Khadijah Memang Wanita Istimewa🌹 DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah binti khuwailid, istri pertama Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Namun ketika wafat, tak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan. “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”. Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”. Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya sang istri itu dengan perasaan...

ADAB SUAMI TERHADAP ISTERI

Adab suami terhadap istri menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab seorang suami terhadap istri sebagai berikut:  آداب الرجل مع زوجته: حسن العشرة، ولطافة الكلمة، وإظهار المودة، والبسط في الخلوة، والتغافل عن الزلة وإقالة العثرة، وصيانة عرضها، وقلة مجادلتها، وبذل المؤونة بلا بخل لها، وإكرام أهلها، ودوام الوعد الجميل، وشدة الغيرة عليها  Artinya: Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.    Dari kutipan di atas, dapat diuraikan kedua belas adab s...

ADAB ISTERI TERHADAP SUAMI

Istri dan suami adalah dua insan yang saling mengikatkan diri melalui perkawinan. Terdapat hak dan kewajiban bagi  masing-masing termasuk yang berkaitan dengan adab.  Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab istri terhadap suami sebagai berikut:  آداب المرأة مع زوجها: دوام الحياء منه، وقلة المماراة له، ولزوم الطاعة لأمره، والسكون عند كلامه، والحفظ له في غيبته، وترك الخيانة في ماله، وطيب الرائحة، وتعهد الفم ونظافة الثوب، وإظهار القناعة، واستعمال الشفقة، ودوام الزينة، وإكرام أهله وقرابته، ورؤية حاله بالفضل، وقبول فعله بالشكر، وإظهار الحب له عند القرب منه، وإظهار السرور عند الرؤية له..  Artinya: “Adab istri terhadap suami, yakni: selalu merasa malu, tidak banyak mendebat, senantiasa taat atas perintahnya, diam ketika suami sedang berbicara,  menjaga kehormatan suami ketika ia sedang pergi, tidak berkiahanat dalam menjaga harta suami, men...

Menangkap Makna di Balik Merebaknya Virus Corona

KHUTBAH JUMAT   اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَك...

Pencegahan Covid-19 dan Hifzhun Nafs dalam Ushul Fiqih Lintas Zaman

Pencegahan Covid-19 dan Hifzhun Nafs dalam Ushul Fiqih Lintas Zaman  Jaminan atas keselamatan jiwa manusia terlalu kecil untuk diujudkan dalam penerapan atas sanksi atas tindakan pembunuhan semata yang juga bersifat zhanni dan individual, tetapi juga perlu manifestasi preventif-antisipatif dan kolektif. (Ilustrasi: KH Miftah Faqih) Pembacaan ulang atas manifestasi prinsip hifzhun nafs juga dilakukan oleh Muhammad At-Thahir bin Asyur (1892-1973 M/1310-1393 H) dari mazhab Maliki. Ia memberikan cacatan kritik atas perwujudan prinsip hifzhun nafs yang dilakukan ulama terdahulu melalui pembatasan manifestasi prinsip hifzhun nafs pada dimensi represif-kuratif hukum semata. Ia tidak menafikan dimensi tersebut, tetapi mengingatkan bahwa pendekatan pengendalian sosial melalui represif-kuratif berada pada level terakhir dari konsep hifzhun nafs itu sendiri. ومعنى حفظِ النفوسِ حفظُ الأرواحِ من التلَفِ أفرادًا وعمومًا لأن العالمَ مركَّبٌ من أفرادِ الإنسانِ، وفي كلِّ نفسٍ خصائصُها التي بها بعضُ...

MENJAGA KEUTUHAN NKRI ADALAH KEWAJIBAN

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin menjelaskan, Indonesia adalah negara kesepakatan bersama. Semua kelompok masyarakat baik yang Muslim maupun yang non-Muslim berjanji untuk saling menjaga, mencintai, dan menyayangi.  “Dan berjanji untuk saling membantu dan menolong (satu sama lainnya),” kata Kiai Maruf saat memberikan sambutan dalam acara Halaqah Nasional dan Rapat Kerja Nasional Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI di Hotel Menara Peninsula Jakarta, Kamis (12/10) malam.  Mengutip Teori Al-Ghazali, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menuturkan bahwa sebuah negara terbentuk karena adanya sebuah ketergantungan atau inderdependensi antarsatu elemen masyarakat dengan yang lainnya. Misalkan seorang petani membutuhkan alat-alat pertanian, maka diperlukanlah industri pertanian.  Untuk mengangkut hasil panen, mereka membutuhkan alat transportasi sehingga mereka memerlukan industri transportasi. “Jika keamanannya terganggu, maka perlu tenta...

PENGERTIAN HAROKAT

  Harakat   ( bahasa Arab :   حركات ,   translit.   harakaat ‎), atau   tasykil , adalah   tanda baca   atau diakritik yang ditempatkan pada   huruf Arab   untuk memperjelas   gerakan   dan pengucapan huruf tersebut. Huruf-huruf dalam   abjad Arab   biasa hanya melambangkan konsonan tanpa vokal, sehingga harakat digunakan sebagai penjelas pengucapannya.  Harakat yang digunakan adalah   fathah   (dalam bahasa Arab klasik melambangkan vokal -a yang mengikuti konsonan yang ditandainya), kasrah (-i), dhammah (-u), dan sukun (menandai konsonan tanpa vokal).  Selain itu terdapat harakat tanwin (untuk menandai bahwa bunyi -n ditambahkan setelah vokal sehingga menjadi -an, -in, atau -un), serta modifikasi untuk menunjukkan vokal yang dibaca panjang. Harakat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf Arab bagi orang awam, pemula atau pelajar dan biasanya dituliskan pada buku-buku pendidikan, buku anak-ana...