Postingan

5 SIKAP NABI TERHADAP ISTERINYA

   Nabi Muhammad saw. menjadi teladan paripurna dalam menjalani kehidupan di dunia ini bagi seluruh umat Islam. Tidak hanya dalam urusan ibadah saja, tapi juga dalam hal muamalah atau berinteraksi sosial, termasuk berhubungan dengan istri.  Nabi Muhammad saw. telah memberikan contoh bagaimana seharusnya mengarungi biduk rumah tangga dengan baik. Sehingga ‘tujuan’ menikah atau berumah tangga yaitu sakinah (ketentraman) bisa diraih. Karena bagaimanapun kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad saw. merupakan aplikasi dari nilai-nilai qur’ani.  Lantas bagaimana sesungguhnya Nabi Muhammad saw. bersikap dan berhubungan dengan istrinya?  Setidaknya ada lima sikap teladan Nabi Muhammad saw. kepada istrinya. Pertama, menghibur istri yang sedih. Nabi Muhammad saw. adalah suami yang tahu apa yang harus dilakukan ketika istrinya sedang bersedih.  Beliau selalu mendengarkan curhatan istrinya, menghibur jika istrinya tersakiti, menghapus air mata istri dan menggantinya denga...

KEMULIAAN BULAN MAULID NABI SAW

Gambar
Kemuliaan Bulan Maulid Nabi SAW Ketika cahaya tauhid padam di muka bumi, maka kegelapan yang tebal hampir saja menyelimuti akal. Di sana tidak tersisa orang-orang yang bertauhid kecuali sedikit dari orang-orang yang masih mempertahankan nilai-nilai ajaran tauhid. Maka Allah SWT berkehendak dengan rahmat-Nya yang mulia untuk mengutus seorang rasul yang membawa ajaran langit untuk mengakhiri penderitaan di tengah-tengah kehidupan. Dan ketika malam mencekam, datanglah matahari para Nabi. Kedatangan Nabi tersebut sebagai bukti terkabulnya doa Nabi Ibrahim as kekasih Allah SWT, dan sebagai bukti kebenaran berita gembira yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Allah SWT menyampaikan shalawatnya kepada Nabi itu, sebagai bentuk rahmat dan keberkahan. Para malaikat pun menyampaikan shalawat kepadanya sebagai bentuk pujian dan permintaan ampunan, sedangkan orang-orang mukmin bershalawat kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Allah SWT berfirman: إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيّ...

KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTERI.

Gambar
  12 Kewajiban suami terhadap istri. Tak hanya kewajiban istri terhadap suami, kewajiban suami terhadap istri juga harus dipenuhi, lho. Berikut ini 12 adab suami terhadap istri. Dalam rumah tangga, tak hanya seorang istri yang memiliki kewajiban terhadap suami. Kewajiban suami terhadap istri juga harus ditunaikan agar rumah tangga selalu bahagia dan harmonis. Akan tetapi, kewajiban suami terhadap istri bukan saja tentang memberikan nafkah seperti makanan, pakaian ataupun tempat tinggal. Ada kewajiban penting lain yang sering kali dilalaikan oleh para suami, yaitu hal yang berkaitan dengan adab. Artikel terkait:  Berapakah perbedaan usia suami istri yang ideal? Penelitian ini menjawabnya Mengutip dari  NU Online , Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul  Al-Adab fid  Din dalam  Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali  (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab seorang suami terhadap istri. “Adab suami terhadap Istri, yakni...

SYARAT SAH WUDHU

Syarat Syarat wudhu dan Penjelasannya: 1. Islam Maka tidak syah wudhunya orang kafir atau orang murtad. 2. Tamiyiz Yang dimaksud dengan tamiyiz adalah seseorang yang memahami dari pada percakapan atau bisa makan sendiri, minum sendiri dan membersihkan buang hajat sendiri atau bisa membedakan antara kanan dan kiri atau juga bisa membedakan antara kurma dan bara api. 3. Bersih dari haid dan nifas Haid adalah darah yang keluar pada waktu tertentu bagi setiap wanita yang sudah dewasa. sedangkan nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. 4. Tidak adanya sesuatupun yang mencegah sampainya air ke kulit anggota wudhu Yaitu bersihnya kulit anggota wudhu dari semisal cat atau kotoran kotoran lain yang menempel di kulit sehingga air tidak bisa masuk. 5. Tidak ada sesuatupun di anggota wudhu yang bisa merubah air Yaitu bersihnya anggota tubuh yang bisa merubah air dan mencabut nama air tersebut. contohnya seperti tinta dan jakfaron yang banyak. 6. Mengetahui kefardhuan/kewajiban dari pada ...

BELAJAR TAFSIR TANPA MENGERTI TAJWID

Seringkali kita mendengar pengajian dan ta’lim baik di masjid perkantoran, masjid komplek, maupun di mushalla-mushalla yang membahana, menyerukan Islam dengan lantang tanpa basa-basi. Pengajaran-pengajaran itu membahas berbagai ajaran Islam. Mulai dari fiqih, tauhid, hadits hingga tafsir.<> Sebenarnya hal ini harus diapresiasi oleh kaum muslim, karena dapat dikatakan sebagai kemajuan dakwah Islam.  Begitu hebatnya para da’i itu hingga mampu menjadikan para jama’ah betah mengikuti pengajian, baik dengan humor maupun dengan retorika yang mengagumkan. Sayangnya, seringkali kelihaian retorika dan gaya penampilan tidak diimbangi oleh pemahaman. Ini dikarenakan keterbatasan penguasaan para da’i terhadap materi berbahasa Arab. Kebanyakan dari mereka mengambil pemahaman dari buku-buku terjemahan.  Oleh karena itu menjadi agak janggal ketika para da’i dan ustadz itu dengan fasih menyampaikan berbagai materi, tetapi terkesan kurang percaya diri ketika mengutip ayat-ayat al-qur’an ...