Postingan

Maulid Nabi menurut Imam Suyuthi

  Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW Mengutip dari situs Kementerian Agama RI, Maulid Nabi berasal dari dua kata Arab yakni "Maulid" dan "Nabi". Kata Maulid mempunyai arti yang sama dengan kata milad yang berarti "kelahiran" sementara Nabi yang disebutkan merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Dari pengertian itulah Maulid Nabi dapat dipahami sebagai kegiatan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dengan mengenang kembali kisah dan perjuangan Rasulullah SAW. Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dari buku Sejarah Maulid Nabi (2015) yang ditulis oleh Ahmad Sauri, disebutkan bahwa merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Arab sejak tahun kedua Hijriyah. Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar. Sultan Al-Muzhaffar ada...

Maulid Menurut Syekh Al-Qostholani

 Berikut kita lihat nash beliau dalam kitab beliau tang terkenal Mawahib laduniyah jilid 1 hal 148 cet. Maktab al-Islami tahun 2004 : ولا زال أهل الإسلام يحتفلون بشهر مولده عليه الصلاة والسلام، ويعملون الولائم، ويتصدقون في لياليه بأنواع الصدقات، ويظهرون السرور، ويزيدون في المبرات، ويعتنون بقراءة مولده الكريم، ويظهر عليهم من بركاته كل فضل عميم. ومما جرب من خواصه أنه أمان في ذلك العام، وبشرى عاجلة بنيل البغية والمرام، فرحم الله امرأ اتخذ ليالي شهر مولده المبارك أعيادًا، ليكون أشد علة على من في قلبه مرض وأعيى داء. Senantiasalah umat Islam merayakan maulid pada bulan kelahiran Rasulullah SAW dan mengadakan walimah dan bershadaqah pada malamnya dengan berbagai macam shadaqah dan memperlihatkan perasaan senang dan menambah kebaikan dan mementingkan membaca maulid Nabi yang mulia dan dhahirlah bagi mereka dari barakah maulid tersebut pada setiap tahun. Dan sebagian hal yang terbukti dari keistimewaan maulid adalah mendapatkan keamanan pada tahun tersebut dan mendapat kebahagian dengan has...

Maulid Menurut Syekh Abu Syamah

Gambar
  Lapsus Warta Fragmen Quran Keislaman Ramadhan Opini Tokoh Hikmah Download Kesehatan La Hukum Maulid (Muludan) Menurut Pakar Hadits Ibnu Hajar Al-Asqala Hari lahir Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan maulid atau muludan yang diperingati umat Islam setiap tahunnya menarik diskusi pelbagai bidang, tidak terkecuali perihal status hukumnya. Sebenarnya pembahasan hukum pelaksaan maulid tidak perlu kalau peringatan itu diisi dengan zikir, shalawat, baca Al-Quran, taushiyah ketakwaan, silaturahmi, atau sedekah. Semua itu baik, tinggal dilaksanakan. Tetapi mereka yang menginginkan pijakan hukum agama perihal peringatan maulid tetapi memiliki hak untuk mendiskusikannya. Tulisan ini mencoba mengutip sejumlah pendapat ulama terkait peringatan maulid. Peringatan maulid baru diadakan mulai abad 3 Hijriyah. Karenanya dilihat dari keasliannya, maulid yang diperingati hingga hari ini jelas termasuk kategori bid‘ah, sebuah upacara agama yang tidak diamalkan di masa Rasulullah SAW. Hal ini jelas ...