MACAM-MACAM BENTUK BACAAN AL-QURAN

MACAM-MACAM BENTUK BACAAN AL-QURAN
           Gambar. Sebagai pemanis sedikit

Ada Empat Macam Bentuk Bacaan Al-Quran:

1. Tahqiq (التحقيق)
          Tahqiq adalah bentuk bacaan yang sama dengan tartil, dengan sedikit diperlamban. Ini adalah tingkatan bagi pemula yang baru belajar Al-Quran dan ilmu tajwid. Sehingga Cara membacanya pun  seperti tartil, namun at-Tahqiq lebih lambat dan tenang. Bacaan at-Tahqiq seperti mazhab Qiraat Hamzah dan Qiraat Warsh yang bukan dari Tariq Asbahani. At-Tahqiq merupakan tahapan awal sebelum masuk ke tingkatan berikutnya. Bentuk Qiroat atau bacaan ini biasanya digunakan pada Majlis-majlis Ta'lim.

2. Tartil (الترتيل)
           Dalam kitab Khozinatul Asror dijelaskan bahwa,
الترتيل هو جود القرآن بالتجويد
Membaguskan bacaan Al-Quran sesuai dengan Ilmu Tajwid. Sedang At-Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca dengan tartil akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi Al-Qur'an. Tartil juga diartikan membaca dengan memberikan hak-hak dan sifat-sifat.
            Membaca dengan tartil sangat dianjurkan sebagaimana firman Allah: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4). Jadi Tartil adalah membaca Al-Quran dengan lamban, sehingga terlihat semua Makhroj dan Sifat setiap huruf, sambil merenungkan arti lafdz yang dibaca.
3. Tadwir (التدوير)
             Tadwir atau At-Tadwir adalah tingkatan pertengahan antara perlahan dan cepat atau bentuk bacaan antara Tartil dan Hadr.  Bacaan dengan Tadwir ini sering kita dengar di dalam salat berjamaah. Bacaan Tadwir adalah membaca Mad Munfasil tidak lebih dari 6 harakat.
4. Hadar (الحدر)
               Hadar atau Al-Hadar adalah membaca Al-Quran dengan cepat, dan tetap memerhatikan hukum-hukum bacaannya, atau kaidah-kaidah ilmu tajwid.  Al-Hadar merupakan tingkat bacaan paling cepat. Tingkatan ini sering dipakai oleh para penghafal Qur'an yang ketika mengulang hafalannya. Meskipun cepat, cara membacanya tetap mengindahkan hukum-hukum yang ada seperti apabila berdengung dia dengung, apabila wakaf dia berhenti. Dalam Bacaan Hadar biasanya membaca Mad Munfasil hanya dengan 2 harakat.
              Menurut para ulama, bacaan yang paling afdhal adalah membaca dengan cara Tartil (perlahan-lahan) karena Al-Qur'an diturunkan secara tartil sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Muzammil ayat 4. اوزد عليه ورتل القرآن ترتيلا
             Membaca dengan tartil juga memungkinkan seseorang mengeluarkan suara yang indah dan merdu, sehingga membuat bacaan lebih meresap di hati.

RIKIN
FKPAI Kec. Bobotsari
Spesialis PBHQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keberadaan Guru Ngaji TPQ, Madin, dan Majelis Ta'lim di Pelosok Desa: Kontribusi Nyata Pondok Pesantren untuk Umat dan Bangsa

Bobotsari_Monitoring ZI Kankemenag Purbalingga

Dampak Negatif Judi Online: Akar Masalah di Balik Banyak Kasus Kriminal