Larangan Ghibah
Sebuah pepatah bahasa Arab menyatakan bahwa keselamatan seseorang bergantung pada cara bagaimana ia menjaga lisannya. Pepatah itu berbunyi:
سَلَامَةُ اْلإِنْسَانِ فِي حِفْظِ اللِّسَانِ
Artinya: “Keselamatan manusia terletak dalam menjaga lisannnya.” Pepatah itu mengingatkan sedemikian kuat hubungan antara keselamatan seseorang dengan kemampuan menjaga lisannya. M
, (وَإِيَّاكَ) وَاْلخَوْضَ فِيْمَا لَا يَعْنِيْكَ.
“Hendaklah Anda tidak melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak ada gunanya bagi anda.”
Bergaul adalah baik dan dianjurkan, tetapi dalam pergaulan harus dihindari hal-hal yang tak ada gunanya dan apalagi mendatangkan madharat, seperti ghibah atau menggunjing. Mencampuri urusan orang lain yang jelas-jelas bukan kewenangan kita juga termasuk hal-hal yang semestinya dihindari sebab tidak jarang menimbulkan ketidak senangan dari pihak yang merasa dilangkahi atau dicampuri urusannya.
Kadang-kadang kita menerima curhat dari seseorang. Kita tentu saja boleh memberikan masukan-masukan agar permasalahan yang dihadapi segera terselesaikan. Tetapi kita harus sadar sejauh mana kita boleh memberikan masukan agar tidak terlalu jauh masuk ke wilayah orang lain.
Hal seperti ini bisa menimbulkan masalah baru jika ada pihak-pihak yang merasa telah diganggu wilayah kewenangannya.
Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-7-adab-menjaga-lisan-menurut-sayyid-abdullah-al-haddad-kma0H
Komentar
Posting Komentar