Khutbah Jumat (Konsep Pendidikan Anak)
KONSEP PENDIDIKAN ANAK
Oleh: RIKIN , S.H
Khutbah Pertama
اْلحَمْدُ للهِ
اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ
النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك
لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا
مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان،
أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Hadirin yang Dimuliakan oleh Allah
Marilah kita
senantiasa meingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Dengan cara
menjalankan perintah-perintahnya, dan menjauhi larangan-larangannya. Tiada
pangkat yang paling mulia di sisi Allah SWT, kecuali derajat al-muttaqin.
Jamaah Jumat yang Berbahagia
Di dalam al-Qur’an,
ada beberapa ayat yang menjelaskan kisah seseorang yang memiliki kepribadian
spesial. Di antaranya, Luqman al-Hakim. Beliau bukan rasul, tapi namanya
diabadikan di dalam Al-Qur'an menjadi nama salah satu surat. Namanya Luqman bin
Faghur bin Nakhur bin Tarih. Dalam salah satu riwayat, beliau merupakan
keponakan Nabi Ibrahim AS. Beliau Dikaruniai usia 1000 tahun, hingga menjumpai
zaman Nabi Dawud. Awalnya beliau menjadi mufti, lantas ketika Dawud alaihissalam
diangkat menjadi nabi, beliau meninggalkan jabatan muftinya dan memilih menjadi
murid Nabi Dawud AS. Ini adalah berdasarkan riwayat yang termuat dalam Tafsir
al-Ibriz karya KH Bisri Musthofa.
Jamaah Jumat yang
Berbahagia
Sosok istimewa ini diabadikan
kisahnya oleh Allah di dalam Surat Luqman. Dalam ayat 12 hingga 19, Allah
mengabadikan percakapannya dengan putranya. Perbincangan penuh kasih sayang.
Obrolan yang mendidik penuh hikmah. Selain menekankan ibadah vertikal kepada
Allah, Luqman juga menandaskan sikap yang harus dimiliki seorang manusia di
hadapan manusia yang lain.
Di dalam Ayat 12, Luqman berpesan
kepada anaknya tentang pentingnya rasa syukur. Di dalam ayat berikutnya, dia
berpesan agar menjaga ketauhidan. Sedangkan di ayat ke 14 dan 15, Luqman
berpesan agar berbakti kepada orangtua. Adapun dalam ayat ke 16, tentang
balasan semua amal yang dikerjakan. Dan, dalam ayat berikutnya, Luqman berpesan
tentang pentingnya shalat, berdakwah, dan bersabar.
Adapun dalam khutbah Jumat kali ini,
saya fokus pada pembahasan pendidikan akhlak yang berdimensi sosial
kemasyarakatan. Dalam Surat Luqman ayat 18, beliau berpesan kepada anaknya
agar jangan bersikap sombong dan angkuh.
وَلَا تُصَعِّرْ
خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS
Luqman: 18)
Melalui ayat ini, pendidikan akhlak
yang pertama adalah tentang sikap tawadlu, rendah hati, dan larangan sombong.
Tidak boleh seseorang merendahkan orang lain karena perbedaan strata ekonomi,
warna kulit, suku dan perbedaan lainnya. Hal ini berkaitan dengan etika
kehidupan sosial. Dengan demikian, sudah menjadi kewajiban bagi seorang ayah
untuk mula-mula mengajarkan sikap rendah hati kepada buah hatinya, sebagaimana
dicontohkan oleh Luqman Hakim.
Dalam sebuah hadits diceritakan sikap
Rasulullah ketika berjumpa dengan orang lain. Beliau selalu menampakkan wajah
gembira, tersenyum ramah, dan ketika berkomunikasi, selalu menghadapkan
tubuhnya kepada lawan bicaranya. Tidak memalingkan muka, apalagi mengabaikan
lawan bicaranya. Sebuah akhlak yang luhur dan etika berkomunikasi yang baik
yang dicontohkan Rasulullah shallahu alaihi wasallam.
Sedangkan dalam
ayat ke- 19 dari Surat Luqman, beliau memberi pesan:
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوتِكَ
إِنَّ أَنكَرَالأَصْوَاتِ لَصَوتُ الحَمِيرِ
Artinya: Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Dalam Tafsir Jalalain,
perintah agar sederhana dalam berjalan di dalam ayat tadi ditafsirkan sebagai
sikap tengah-tengah, atau tidak berjalan terlampau cepat juga tidak lambat. Yaitu
Berjalan dengan anggun. Adapun suara keledai berarti suara meringkik dan
melengking. Suara keras yang tidak enak didengar. Dengan demikian, Luqman
berpesan agar di dalam melangkah tidak terlampau cepat dan pelan, melainkan
berjalan dengan baik. Demikian pula dengan berkomunikasi, tidak bersuara keras
yang bisa mengganggu lawan bicaranya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Apa yang saya
sampaikan tadi adalah pendidikan dasar akhlak. Pelajaran etika sosial
kemasyaraatan. Saat ini ada banyak orang tua yang bangga dengan capaian
pendidikan anak, tetapi abai dalam pendidikan akhlak dan dasar-dasar pergaulan
sosial. Sehingga ada banyak contoh, anak yang berbicara keras dan membentak
mereka yang lebih tua. Bahkan, berani melakukan tindakan kasar kepada orang
tuanya. Dalam hal ini, kita harus ingat, apa yang dilakukan anak seringkali
bermula dari sikap orang tua yang memberi contoh buruk. Anak adalah peniru
ulung. Dia belajar dari lingkungannya. Dari sekelilingnya. Dan, yang lebih
mengkhawatirkan adalah, apa yang kita lakukan kepada orang tua kita saat ini,
baik atau buruk, itulah yang akan dilakukan oleh anak kita kelak. Dalam Pepatah
Arab disebutkan:
لِسَانُ الْحَالِ أَفْصَحُ مِنْ لِسَانِ الْمَقَالِ
Artinya: Contoh
perbuatan lebih berpengaruh daripada perkataan.
Dengan demikian, mula-mula orang tua
harus memberi teladan. Jika orang tua memerintahkan anak beribadah, maka dia
harus memberi contoh terlebih dulu. Apabila orang tua menunjukkan sikap baik
kepada lingkungan sosial, maka anak akan belajar menirunya, baik dalam ucapan
maupun tingkah laku. Inilah yang disebut dengan psiko-sosial, ketika secara
psikologis manusia dibentuk oleh lingkungan sosial di sekitarnya, dan kemudian
ikut mempengaruhi perubahan sosial pula.
جَعَلَنا اللهُ
وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ
عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ
العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ
تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
KhutbahKedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ
اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ
Komentar
Posting Komentar