SYARAT SAH PUASA
SAFINATUN NAJAH:
(فصل) شروط صحته أربعة أشياء: إسلام وعقل ونقاء من نحو حيض وعلم بكون الوقت قبلا للصوم.
Ibadah puasa memiliki syarat-syarat sah yang apabila tidak dipenuhi, maka ibadah puasa tersebut akan sia-sia. Syaikh Syaikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami rahimahullah menjelaskan bahwa syarat sahnya puasa ada 4, baik itu puasa Fardhu ataupun puasa Sunnah (ای الصوم سوأ كان فرضا او نفلا .), di antara syarat sahnya puasa a dalah:
–1. Islam ( أی فی الحل فلا يصح من كافر اصلی اومرتد) Maka tidaklah sah bagi orang kafir dan orang murtad melaksanakan puasa.
– 2. Sudah berakal atau baligh (Syarat sah puasa Ramadan berikutnya yaitu berakal sehat dan tidak gila.
Dalam hal ini, 'gila' maksudnya karena cacat mental maupun mabuk. Orang-orang seperti ini tidak diwajibkan untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan.
"Tiga golongan yang tidak terkena hukum syari: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh." (HR. Abu Daud dan Ahmad)
– 3. Bagi wanita, maka harus suci dari haid dan nifas
– 4. Benar-benar mengetahui bahwa waktu tersebut adalah waktu yang diperbolehkannya untuk berpuasa (bukan waktu yang dilarang untuk puasa). ( فلا يصح صوم من لم يعلم ذالك).
Maka tidaklah sah puasanya seseorang yang tidak mengetahui waktu-waktu diterimanya puasa. Diantara waktu yang puasa tidak sah atau tidak diterima adalah: Puasa pada saat hari raya Idul fitri atau Idul Adha, dan puasa di hari Tasyrik, yaitu tiga hari setelah hari raya idul Adha. (Syarah Safinatunnajah_ Kasyifatussaja.
والله اعلم بالصواب
By. Rikin alias Rikin Abu Khamid
Komentar
Posting Komentar