Brantas Bullying di Sekolah



Poto. Kegiatan Bimbingan Penyuluhan Anti Bullying di Madrasah wilayah KUA Bobotsari 

Bobotsari_Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan Madrasah/Sekolah yang ramah anak, aman, nyaman, penuh kasih, menjunjung tinggi rasa saling menghormati dan menghargai sesama tanpa ada Bullying. Bobotsari (30/7/2025).

Kegiatan Bimbingan Penyuluhan yang dikemas dalam Program Pepeling Ulama (Penyuluh Peduli Bullying–Unit Layanan Penyuluh Agama) dan Gerakan Madrasah Brantas Bullying (Gema Braling) ini terfokus pada Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama, mulai MI, Mts, dan MA di wilayah Kabupaten Purbalingga. 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa madrasah tentang perilaku Bullying, dampak buruk bullying serta menumbuhkan budaya saling menghargai, saling menghormati, saling menyayangi, saling peduli di lingkungan madrasah atau sekolah.

Di Bobotsari Kegiatan Bimbingan Penyuluhan Anti Bullying dimulai hari Senin, 28 Juli sampai Kamis, 31 Juli 2025. Karena di Kecamatan Bobotsari ada 8 MI, 3 Mts dan 1 MA, sehingga kegiatan Bimbingan Penyuluhan Anti Bullying tidak memungkinkan satu hari selesai. 

Poto. Bimbingan Penyuluhan Madrasah Ramah Anak Anti Bullying 

Ada 6 Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Kecamatan Bobotsari Khikam Aziz, Rikin, Nur Asih Utami, Subagyo, One Ulfatu Zain, dan Aji Pamungkas yang bertugas pada kegiatan tersebut, semuanya menekankan pentingnya menanamkan nilai saling menghargai, empati, serta menolak segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Karena lingkungan sekolah yang positif hanya dapat tercipta jika seluruh warga madrasah memiliki perilaku yang baik, bisa menjaga lisan dan sikap.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan siswa lebih memahami perilaku bullying, dampak buruk, dan ancaman hukumnya, sehingga mereka termotivasi untuk menjadi pelopor kebaikan, mampu membentuk budaya madrasah yang positif, inklusif, dan penuh kasih, di mana setiap siswa merasa aman, nyaman dan dihargai.

Poto. Kegiatan Bimbingan Penyuluhan Anti Bullying 

Antusiasme para peserta di setiap Madrasah tampak jelas terlihat dalam sesi bernyanyi bersama lagu Anti Bullying, komitmen bersama Anti Bullying, dan sesi tanya jaeab, bahkan ketika ditunjuk oleh pemateri untuk membacakan ayat dan hadis tentang bullying, mereka sangat antusias luar biasa. 

Harapannya dari kegiatan Bimbingan Penyuluhan Anti Bullying ini mereka akan bisa membangun persahabatan yang sehat dan saling mendukung satu sama lain, baik di lingkungan sekolah, di rumah dan di lingkungan sosial.

Penulis: Rikin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keberadaan Guru Ngaji TPQ, Madin, dan Majelis Ta'lim di Pelosok Desa: Kontribusi Nyata Pondok Pesantren untuk Umat dan Bangsa

Bobotsari_Monitoring ZI Kankemenag Purbalingga

Dampak Negatif Judi Online: Akar Masalah di Balik Banyak Kasus Kriminal