NAMA LAIN AL-QURAN
Disebutkan dalam kitab Khozinatul Asror karya Syekh Sayyid Muhammad Haqqy An-Nazily menjelaskan bahwasanya Al-Qur’an memiliki 55 nama dengan berbagai alasan pemilihan nama tersebut.
Penjelasan ini sebagaimana telah dijelaskan dalam Kitab al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, Abu al-Ma’aliy ‘Uzaiziy ibn ‘Abd al-Malik atau yang lebih dikenal dengan nama Syaidzalah.
Jika diuraikan, maka nama
Al-Quran tersebut adalah:
1. Kitab
Nama
Al-Quran yang pertama yaitu “al-Kitab”, karena di dalamnya terkumpul dan
terhimpun berbagai ilmu pengetahuan, kisah-kisah terdahulu, dan Akhbar.
Hal ini dikarenakan makna bahasa dari Kitab adalah menghimpun (al-Jam’u).
Sebagaimana dalam Q.S. al-Dukhan [44] ayat 2:
وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ – ٢
“Demi
Kitab (Al-Qur’an) yang jelas”
2. Mubin
Penamaan Al-Quran dengan nama “al-Mubin”
dikarenakan fungsi Al-Qur’an adalah memperjelas yang hak dari yang batil.
Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Quran sebelumnya.
3. Qur’an
Dinamakan dengan nama “al-Qur’an”
karena Al-Qur’an merupakan bacaan yang di dalamnya terkumpul hal-hal yang
berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Qiyamah [75] ayat 17:
اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ – ١٧
“Sesungguhnya
Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya”
4. Karim
Al-Qur’an
diberi nama “al-Karim” karena terdapat sifat kemuliaan yang terkandung
di dalamnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Waqi’ah [56] ayat 77:
اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ – ٧٧
“dan
(ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”
5. Kalam
Dinamakan
dengan “al-Kalam”, dikarenakan Al-Qur’an dapat mempengaruhi akal orang
yang mendengarkan untaian ayat-ayatnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Taubah [9]
ayat 6:
…حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّه…
“agar
dia dapat mendengar firman Allah”
6. Nur
Al-Qur’an
dinamakan dengan “al-Nur” karena dengan cahaya tersebut, umat manusia
mampu mengetahui hal-hal yang rumit dalam perkara halal dan haram. Sebagaimana
dalam Q.S. al-Nisa’ [4] ayat 174:
وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا –
١٧٤
“dan
telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an)”
7. Huda
Dinamakan
dengan nama “al-Huda” karena di dalam Al-Qur’an terdapat
petunjuk-petunjuk yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar (al-Haqq).
Sebagaimana dalam Q.S. Yunus [10] ayat 57:
وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ – ٥٧
“dan
petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”
8. Rahmah
Al-Qur’an
dikenal dengan nama “al-Rahmah” karena Al-Qur’an merupakan rahmat
terbesar dari Allah yang diberikan kepada umat Islam. Sebagaimana telah disebutkan
dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
9. Furqan
Al-Quran
memiliki nama “al-Furqan”, dikarenakan Al-Qur’an mampu membedakan antara
yang haq dan batil, sebagaimana didefinisikan oleh Mujahid. Sebagaimana dalam
Q.S. al-Furqan [25] ayat 1:
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى
عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ – ١
“Mahasuci
Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad),
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)”
10. Syifa’
Nama
Al-Quran berikutnya adalah “al-Syifa’”, karena Al-Qur’an dapat dijadikan
sebagai obat untuk mengobati penyakit hati berupa kekufuran, kebodohan, dan
dengki. Serta, juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit fisik. Sebagaimana
dalam Q.S. al-Isra’ [17] ayat 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ
“Dan
Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar”
11. Mau’idhah
Dinamakan
dengan nama “al-Mau’idhah” karena di dalam Al-Qur’an terdapat banyak
pelajaran dan nasihat yang harus diikuti oleh umat Islam. Sebagaimana dalam
Q.S. Yunus [10] ayat 57:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ
مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ
“Wahai
manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada”
12. Dzikr
Nama
Al-Quran dengan sebutan “al-Dzikr” dikarenakan dalam Al-Qur’an terdapat
berbagai nasihat (mawa’idh) dan cerita akan umat-umat terdahulu.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 50:
وَهٰذَا ذِكْرٌ مُّبٰرَكٌ اَنْزَلْنٰهُۗ
اَفَاَنْتُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ – ٥٠
“Dan
ini (Al-Qur’an) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami
turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya?”
13. Mubarak
Al-Quran
diberi nama “al-Mubarak”, karena ia mengandung keberkahan. Sebagaimana
telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
14. ‘Aliy
Dinamakan
dengan nama “al-’Aliy” karena Al-Qur’an merupakan kitab suci yang
mengandung nilai yang tinggi nan agung. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zukhruf [43]
ayat 4:
وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ
لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ ۗ – ٤
“Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami,
benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah”
15. Hikmah
Al-Quran
dinamakan sebagai “Hikmah” dikarenakan Al-Qur’an diturunkan
berdasarkan Qanun al-Mu’tabar (hukum yang dapat diambil
ibrah), dimana hal tersebut berfungsi untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Selain itu, dalam Al-Qur’an juga terkandung hikmah-hikmah sempurna. Sebagaimana
dalam Q.S. al-Qamar [54] ayat 5:
حِكْمَةٌ ۢ بَالِغَةٌ فَمَا تُغْنِ النُّذُرُۙ –
٥
“(itulah)
suatu hikmah yang sempurna, tetapi peringatan-peringatan itu tidak berguna
(bagi mereka)”
16. Hakim
Penamaan
“al-Hakim” terhadap Al-Quran dikarenakan ayat-ayat yang ada dalam di
dalamnya dengan memiliki keajaiban susunan dan keindahan makna. Sebagaimana
dalam Q.S. Yunus [10] ayat 1:
الۤرٰ ۗتِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْحَكِيْمِ – ١
“Alif
Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh hikmah”
17. Muhaimin
Al-Quran
dinamakan sebagai “al-Muhaimin” dikarenakan Al-Qur’an menjadi saksi
terhadap adanya kitab-kitab samawi terdahulu dan kejadian umat pada masa
lampau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Maidah [5] ayat 48:
مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
“yang
membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya”
18. Habl
Al-Quran
memiliki nama lain “al-Habl” yaitu tali. Hal ini dikarenakan barangsiapa
yang berpegang teguh pada tali (Al-Qur’an) tersebut maka ia akan mendapatkan
pentunjuk dan masuk surga. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 103:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا
“Dan
berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah”
19. Shirath
Mustaqim
Nama
lain dari Al-Quran adalah “al-Shirath al-Mustaqim”. Hal ini dikarenakan
Al-Qur’an merupakan panduan yang menuntun kita menuju jalan yang lurus yaitu
surga. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat 153:
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا
فَاتَّبِعُوْهُ
“Dan
sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah!”
“Sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”
20.
Qayyim
Al-Qur’an
dinamakan “al-Qayyim” karena ia membimbing orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus. Sumber pengambilan nama tersebut dari Q.S. al-Kahfi
[18] ayat 2:
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا
“Sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”
21. Qaul
Dikatakan
dengan nama “al-Qaul” karena Al-Qur’an benar-benar berasal dari firman
Tuhan. Sebagaimana dalam Q.S. al-Thariq [86] ayat 13:
اِنَّهٗ لَقَوْلٌ فَصْلٌۙ – ١٣
“Sungguh,
(Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil)”
22. Fashl
Nama
Al-Quran yang satu ini, “al-Fashl” karena Al-Qur’an memisahkan antara
yang hak (benar) dan yang batil. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan
ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
23. Naba’
‘Adhim
Al-Qur’an
juga dinamakan dengan “al-Naba’ al-’Adhim”, karena adanya berita-berita
besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pasca kematian. Sumber
pengambilan nama ini yaitu Q.S. al-Naba’ [78] ayat 2:
عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ – ٢
“Tentang
berita yang besar (hari kebangkitan)”
24. Ahsan
al-Hadits
Dinamakan
dengan nama “Ahsan al-Hadits” karena Al-Qur’an merupakan sebaik-baik
perkataan dan ucapan. Nama Al-Quran tersebut berdasar pada Q.S. al-Zumar [39]
ayat 23:
اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا
مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ
“Allah
telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya)
lagi berulang-ulang”
25. Mutasyabih
Al-Qur’an
juga dinamakan dengan “al-Mutasyabih”, karena adanya kemiripan atau
keserupaan dari sebagian ayat dengan ayat lainya dalam hal kebaikan (keindahan)
dan kebenaran. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama
Al-Qur’an sebelumnya.
26. Matsani
Penyematan
nama “al-Matsani” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di dalamnya diuraikan
terkait kisah-kisah umat terdahulu. Sehingga terjadi proses pengulangan akan
cerita dan nasihat dari kisah-kisah terdahulu. Sebagaimana disebutkan dalam
Q.S. al-Zumar [39] ayat 23.
27. Tanzil
Dinamakan
dengan nama “al-Tanzil” karena Al-Qur’an merupakan wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril.
Sumber pengambilan nama At-Tanzil kali ini adalah Q.S. asy-Syu’ara [26] ayat
192:
وَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
ۗ – ١٩٢
“Dan
sungguh, (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam”
28. Ruh
Al-Qur’an
dinamakan dengan istilah “al-Ruh” dikarenakan Al-Qur’an dapat
menghidupkan hati dan jiwa seorang manusia. Sebagaimana dalam Q.S. asy-Syura
[42] ayat 52:
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ
اَمْرِنَا
“Dan
demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah
Kami”
29. Wahy
Dinamakan
dengan “al-Wahy” karena Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Nama
Al-Quran yang ini tertulis dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 45:
قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ
“Katakanlah
(Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu”
30. ‘Arabiy
Penamaan
Al-Quran dengan nama “al-’Arabiy”, disebabkan Al-Qur’an menggunakan
media perantara bahasa Arab dalam menyampaikan pesan-pesan ilahi. Q.S. Yusuf
[12] ayat 28 menunjukkan adanya nama Al-Quran yang ini:
قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِيْ عِوَجٍ
لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ – ٢٨
“(Yaitu)
Al-Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka
bertakwa”
31. Basha’ir
Al-Qur’an
dinamakan dengan “al-Basha’ir” karena ia menjadi bukti nyata akan
keberadaan Tuhan dan kebenaran risalah kenabian. Sebagaimana dalam Q.S.
al-A’raf [7] ayat 203:
هٰذَا بَصَاۤىِٕرُ مِنْ رَّبِّكُمْ
“ini
adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu”
32. Bayan
Penamaan
“al-Bayan” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di dalamnya berisi penjelasan
dan keterangan yang lengkap bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ali
‘Imran [3] ayat 138:
هٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ
“Inilah
(Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia”
33. ‘Ilm
Dinamakan
dengan sebutan “al-’Ilm” karena Al-Qur’an menjadi sumber ilmu dalam
Islam. Sumber pengambilan nama tersebut adalah Q.S. al-Baqarah [2] ayat 145:
مِّنْۢ بَعْدِ مَاجَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ
“setelah
sampai ilmu kepadamu”
34. Haqq
Dikatakan
sebagai “al-Haqq” karena semua ajaran Al-Qur’an mengandung kebenaran.
Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 62:
اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ
“Sungguh,
ini adalah kisah yang benar”
35. Hady
Dinamakan
dengan nama “al-Hady”, karena Al-Qur’an memberikan petunjuk dan hidayah
kepada umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. al-Isra’ [17] ayat 9:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ
“Sungguh,
Al-Qur’an ini memberi petunjuk”
36. ‘Ajab
Al-Qur’an
disebut juga dengan nama “al-’Ajab”, dikarenakan keindahan susunan kata
Al-Qur’an sehingga ia menjadi sebuah bacaan yang menakjubkan. Sebagaimana dalam
Q.S. al-Jinn [72] ayat 1:
قُرْاٰنًا عَجَبًاۙ – ١
“Bacaan
yang menakjubkan (Al-Qur’an)”
37. Tadzkirah
Dinamakan
dengan nama “al-Tadzkirah” dikarenakan Al-Qur’an merupakan sumber
pelajaran bagi mereka yang ingin bertakwa. Sebagaimana dalam Q.S. al-Haqqah
[69] ayat 48:
وَاِنَّهٗ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ
– ٤٨
“Dan
sungguh, (Al-Qur’an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”
38. al-’Urwah
al-Wutsqa
Al-Qur’an
disebut dengan nama “al-’Urwah al-Wutsqa” karena ia bagaikan tali yang
sangat kuat, dan barangsiapa yang berpegang pada tali tersebut maka ia akan
selamat. Sebagaimana dalam Q.S. al-Baqarah [2] ayat 256:
اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا
انْفِصَامَ لَهَا
“dia
telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus”
39. Shidq
Dinamakan
“al-Shidq” karena semua isi dari Al-Qur’an adalah ajaran kebenaran.
Sebagaimana dalam Q.S. al-Zumar [39] ayat 33:
وَالَّذِيْ جَاۤءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
– ٣٣
“Dan
orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka
itulah orang yang bertakwa”
40. ‘Adl
Al-Qur’an
juga dikenal dengan nama “al-’Adl” karena semua keputusan yang tercantum
dalam Al-Qur’an adalah pasti adil. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat
115:
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ
“Dan
telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil”
41. Amr
Dinamakan
“al-Amr” karena dalam Al-Qur’an terdapat perintah-perintah Allah yang
harus dilaksanakan oleh umat Islam. Nama ini berdasar pada Q.S. al-Thalaq [65]
ayat 5:
ذٰلِكَ اَمْرُ اللّٰهِ اَنْزَلَهٗٓ اِلَيْكُمْۗ
“Itulah
perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu”
42. Munadiy
Al-Qur’an
memiliki nama “al-Munadiy”. Alasan penamaan ini karena ia menyerukan
kepada umat manusia agar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dalam
Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 193:
رَبَّنَآ اِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا
يُّنَادِيْ لِلْاِيْمَانِ
“Ya
Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman”
43. Busyra
Dinamakan
“al-Busyra”, karena dalam Al-Qur’an terdapat kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam Q.S. al-Naml [27] ayat 2:
هُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ – ٢
“Petunjuk
dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman”
44. Majid
Al-Qur’an
dinamakan dengan nama “al-Majid” karena sifat kemuliaan yang dimiliki
Al-Qur’an. Sebagaiamana disebutkan dalam Q.S. al-Buruj [85] ayat 21:
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ – ٢١
“Bahkan
(yang didustakan itu) ialah Al-Qur’an yang mulia”
45. Zabur
Nabi
Muhammad juga pernah menamakan kitab Zabur dengan Al-Qur’an, sebagaimana dalam
sabdanya: Khuffifa ‘ala Dawud al-Qur’an (telah diperingan pada
Nabi Dawud Al-Qur’an), tetapi tidak dijelaskan alas an penamaan tersebut. Nama
ini dapat ditemukan dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 105:
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ
“Dan
sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur”
46. Basyir
Al-Qur’an dinamakan “al-Basyir”
karena Al-Qur’an membawa berita kembira kepada orang-orang yang beriman berupa
surga. Sebagaimana dalam Q.S. Fussilat [41] ayat 3-4:
كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ
يَّعْلَمُوْنَۙ – ٣ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۚ
“Kitab
yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui, yang membawa berita gembira dan peringatan”
47. Nadzir
Disebut
juga dengan nama “al-Nadzir”, karena Al-Qur’an juga menjelaskan tentang
peringatan-peringatan terkait neraka supaya umat Islam menghindarinya.
Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
48. ‘Aziz
Alasan
penamaan “al-’Aziz” karena Al-Qur’an selalu menang atas orang-orang yang
menentang dan mengingkari akan kebenaran Al-Qur’an. Sebagaimana dalam Q.S.
Fussilat [41] ayat 41:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِالذِّكْرِ لَمَّا
جَاۤءَهُمْ ۗوَاِنَّهٗ لَكِتٰبٌ عَزِيْزٌ ۙ – ٤١
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an ketika (Al-Qur’an) itu disampaikan
kepada mereka (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya (Al-Qur’an) itu
adalah Kitab yang mulia”
49. Balagh
Al-Qur’an
juga dikenal dengan nama “al-Balagh”, alasan penamaan tersebut dalam
Al-Qur’an disampaikan kepada umat manusia terkait perintah-perintah yang harus
dijalani, serta juga disampaikan perihal larangan-larangan yang harus
dihindari. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 52:
هٰذَا بَلٰغٌ لِّلنَّاسِ
“Dan
(Al-Qur’an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia”
50. Qashash
Al-Qur’an
juga disebut dengan nama “al-Qashash” karena di dalamnya diceritakan
tentang kisah-kisah umat terdahulu supaya bisa diambil pelajaran (ibrah)
dari kisah tersebut. Sebagaimana dalam Q.S. Yusuf [12] ayat 3:
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ
“Kami
menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik”
51. Shuhuf
Dinamakan
“Shuhuf” karena Al-Qur’an terkumpul dan tertulis dalam beberapa lembaran
(Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 13:
فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ – ١٣
“di
dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”
52. Mukarramah
Ibnu
Jarir al-Thabari mengatakan bahwa makna penamaan Al-Qur’an dengan kata “al-Mukarramah”
adalah karena di dalamnya terkandung kumpulan ilmu dan hikmah. Sehingga menjadikanya
sebagai kitab yang mulia. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada
nama Al-Qur’an sebelumnya.
53. Marfu’ah
Dinamakan
dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Al-Qur’an berasal dari tingkatan
alam tertinggi (al-’alam al-’ulwiy) yaitu langit ke tujuh. Sebagaimana
dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 14:
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤
“yang
ditinggikan (dan) disucikan”
54. Muthahharah
Al-Qur’an
memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia merupakan kitab yang suci dari
penentangan dan penghinaan orang-orang kafir. Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya
mengatakan bahwa suci dalam hal ini adalah bentuk majaz dari kemuliaan (syaraf).
Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤
55. Wa’id
Alasan
penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan terkait
ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim [14]
ayat 14:
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ
ۗذٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ – ١٤
“Dan
Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang
demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku
dan takut akan ancaman-Ku
Demikianlah 55 Nama-nama Al-Quran. Semoga bermanfaat. Amin.
Penulis: Rikin Alias Abu Khamid Muhammad
Referensi: Kitab Al-Itqon fi Ulumil Quran dan Khozinatul Asror
Mantap kang abu
BalasHapusTerimakasih apresiasinya Bu nyai
BalasHapusLanjuuutt...tulis...tulis...dan tulis..
BalasHapusInsyaallah pk, Nyuwun ziyadah berkah do'anipun supados Istiqomah PK.
BalasHapusDan Terimakasih apresiasinya pk