Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Manunggaling Kawula Gusti dalam Bingkai Pancasila: Menyatukan Langkah Penyuluh Agama untuk Bangsa

Gambar
Manunggaling Kawula Gusti dalam Bingkai Pancasila: Menyatukan Langkah Penyuluh Agama untuk Bangsa Hari Kesaktian Pancasila , yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, menjadi momentum reflektif bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang kembali pentingnya ideologi Pancasila sebagai fondasi negara yang kokoh. Di tengah tantangan zaman yang kian kompleks, nilai-nilai Pancasila harus terus dihidupkan, tidak hanya dalam tataran wacana, tetapi dalam gerak nyata kehidupan sehari-hari. Salah satu manifestasi nilai Pancasila yang patut diteladani adalah semangat persatuan, kesatuan, dan gotong royong — nilai luhur yang kini menjadi landasan kokoh bagi para penyuluh agama dalam menjalankan tugas mulianya. Manunggaling Kawula Gusti: Spirit Ketuhanan dan Kebangsaan " Manunggaling Kawula Gusti " adalah falsafah luhur dalam budaya Jawa yang berarti bersatunya hamba dengan Tuhan . Dalam konteks ke-Indonesiaan, semangat ini dapat dimaknai sebagai harmoni antara spiritualitas dan pe...

GAS NIKAH di Kecamatan Bobotsari

GAS NIKAH: Gerakan Sadar Pencatatan Nikah di Kecamatan Bobotsari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari melalui para  Penyuluh Agama Islam  aktif mengkampanyekan  GAS Nikah (Gerakan Sadar Pencatatan Nikah)  sebagai program prioritas Kementerian Agama RI. GAS Nikah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya  mencatatkan pernikahan secara resmi di KUA , demi perlindungan hukum dan kepastian hak bagi pasangan suami istri maupun anak-anak mereka. Kenapa Pencatatan Nikah Itu Penting? ✅ Memberikan kekuatan hukum atas pernikahan ✅ Menjamin hak anak atas akta lahir dan status hukum ✅ Mempermudah pengurusan administrasi seperti KK, KTP, dan BPJS ✅ Mencegah praktik pernikahan dini dan nikah siri yang tidak tercatat ✅ Mendukung tertib administrasi kependudukan Peran Penyuluh Agama KUA Bobotsari Sebagai garda terdepan di masyarakat,  penyuluh agama  di Kecamatan Bobotsari aktif: Menyampaikan edukasi tentang pentingnya pencatatan nikah...

Penyuluh Agama Berdaya, Berkarya, Berdampak

Penyuluh Agama: Berdaya, Berkarya, Berdampak Dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, peran penyuluh agama semakin strategis. Mereka bukan hanya sekadar penyampai ajaran keagamaan, tetapi juga agen perubahan sosial yang membawa pesan moral, etika, dan nilai-nilai kebangsaan. Untuk menjalankan peran mulia ini, penyuluh agama dituntut untuk  berdaya ,  berkarya , dan  berdampak  — sejalan dengan nilai-nilai  integritas ,  profesionalitas , dan  tanggung jawab  sebagai fondasi kerja mereka. 1. Berdaya: Menjadi Pribadi yang Kuat dan Mandiri Penyuluh agama yang  berdaya  adalah mereka yang memiliki kapasitas spiritual, intelektual, dan sosial. Dengan daya ini, mereka mampu menjadi teladan di tengah masyarakat, menghadirkan keteduhan dalam perbedaan, serta menjembatani komunikasi antar kelompok. Nilai  integritas  menjadi pilar utama di sini. Seorang penyuluh agama harus memiliki konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Kete...

Wujudkan Penyuluh yang Berkarakter, Berdaya, dan Berdampak IPARI Purbalingga Menyelenggarakan Kegiatan Capacity Building Di Gowa Lawa Karangreja

Gambar
Poto. Kegiatan IPARI Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga  Purbalingga (24/09/2025)  – Dalam rangka meningkatkan kapasitas, integritas, dan sinergi di antara para penyuluh agama,  Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Purbalingga  menyelenggarakan kegiatan  Capacity Building Penyuluh Agama  bertempat di kawasan wisata  Goa Lawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga , Rabu (24/9/2025). Poto. Kebersamaan Penyuluh Agama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga  Kegiatan ini mengusung tema besar  “Penyuluh Berdaya, Berkarya, dan Berdampak” , yang mencerminkan komitmen IPARI dalam membentuk penyuluh agama yang kompeten, berintegritas, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Acara ini diikuti oleh penyuluh lintas agama se-Kabupaten Purbalingga dan diisi dengan berbagai kegiatan penguatan, mulai dari sesi pembinaan hingga  outbound interaktif  yang dirancang untu...

Gerakan Keluarga Sadar Hukum Penyuluh Agama KUA Kecamatan Bobotsari mengajak warga Desa Gandasuli untuk mencegah Nikah Dini dan Sirri

Gambar
Poto: Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar Hukum  Penyuluh Agama KUA Kecamatan Bobotsari Gelar Penyuluhan Keluarga Sadar Hukum di Desa Gandasuli Kecamatan Bobotsari  Bobotsari, 23 September 2025  — Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum di tengah masyarakat, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bobotsari melalui Penyuluh Agama Islam melaksanakan kegiatan penyuluhan bertajuk "Keluarga Sadar Hukum" yang bertempat di Balai Desa Gandasuli, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga. Poto. Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar Hukum  Kegiatan ini menghadirkan narasumber Rikin, S.H. , Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Bobotsari, yang menyampaikan materi mengenai pencegahan nikah dini dan nikah sirri , dua isu krusial yang masih sering terjadi di lingkungan masyarakat pedesaan. Dalam penyampaian materinya, Rikin, S.H. menekankan bahwa praktik pernikahan di bawah umur (nikah dini) berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan, baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun so...