Ketika Iman Bertemu Realita Sosial: Menimbang Peran Agama dan Kontribusi Penyuluh di Tengah Ketimpangan Sosial
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ketika Iman Bertemu Realita Sosial: Menimbang Peran Agama dan Kontribusi Penyuluh di Tengah Ketimpangan.
Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, masyarakat kita masih bergulat dengan berbagai persoalan sosial yang kompleks, salah satunya adalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Kemiskinan, ketidakadilan, kesenjangan akses pendidikan dan kesehatan, serta perlakuan tidak setara menjadi bagian dari realitas yang menyakitkan. Dalam kondisi seperti ini, agama dan para penyuluh agama diharapkan tidak hanya hadir dalam ranah spiritual, tetapi juga berperan aktif dalam menjawab persoalan-persoalan sosial umat.
Agama sebagai Kekuatan Moral Sosial
Islam bukan sekadar agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga menjadi pedoman dalam membangun tatanan masyarakat yang adil, seimbang, dan penuh kasih. Iman sejati bukan hanya diyakini, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa maslahat bagi sesama.
Allah SWT berfirman:
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin."(QS. Al-Ma’un: 1-3)
Ayat ini menegaskan bahwa agama yang benar adalah yang mendorong kepedulian sosial. Iman yang tidak melahirkan kepekaan terhadap ketidakadilan dan penderitaan orang lain adalah iman yang hampa.
Penyuluh Agama sebagai Agen Transformasi Sosial
Dalam konteks keindonesiaan, penyuluh agama memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pembinaan umat. Mereka bukan hanya menyampaikan dakwah di mimbar-mimbar masjid atau majelis taklim, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang hadir di tengah masyarakat yang mengalami ketimpangan.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."(QS. Ali Imran: 104)
Penyuluh agama adalah bagian dari golongan ini—yang menyerukan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan keseimbangan. Mereka menjadi penghubung antara nilai-nilai keimanan dan realitas sosial masyarakat.
Kontribusi Nyata Penyuluh dalam Mengatasi Ketimpangan
Ketimpangan sosial tidak hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan negara, tetapi juga dengan pendekatan kultural dan spiritual. Di sinilah penyuluh agama berperan:
- Memberikan Pendidikan Nilai dan Etika SosialPenyuluh mengajarkan bahwa Islam mewajibkan keadilan, melarang eksploitasi, dan mendorong kepedulian antar sesama. Mereka mendidik umat agar tidak bersikap individualistis, tetapi mau berbagi dan membantu.
- Mendorong Kesadaran Zakat, Infaq, dan SedekahSalah satu instrumen pengentasan kemiskinan dalam Islam adalah zakat. Penyuluh menjadi penggerak kesadaran umat untuk menunaikan zakat dan sedekah, agar terjadi distribusi kekayaan yang lebih adil."Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka..."(QS. At-Taubah: 103)
- Menjadi Penasihat Moral di Tengah MasyarakatPenyuluh sering diminta pendapat dalam musyawarah desa, penyelesaian konflik sosial, atau pendampingan masyarakat rentan. Mereka menjadi suara moral yang mengingatkan pentingnya keadilan dan empati.
- Membantu Masyarakat Akses Layanan Sosial dan SpiritualDi banyak daerah terpencil, penyuluh agama berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan program-program pemerintah—baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Keteladanan Nabi: Iman yang Membela Kaum Lemah
Rasulullah SAW sendiri adalah teladan utama dalam memperjuangkan keadilan sosial. Beliau hidup bersahaja, dekat dengan orang miskin, dan menjadi pembela bagi mereka yang tertindas.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia."(HR. Ahmad dan Thabrani)
"Barang siapa tidak menyayangi (sesama), maka ia tidak akan disayangi."(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis-hadis ini menegaskan bahwa kesalehan sejati adalah kesalehan yang membawa manfaat bagi orang lain, terutama mereka yang hidup dalam kekurangan.
Menjadikan Agama sebagai Pendorong Perubahan Sosial
Agama tidak boleh dibiarkan menjadi ritual yang menjauh dari realitas. Tugas penyuluh agama adalah menjadikan nilai-nilai agama relevan dengan kehidupan sosial, sebagai pendorong perubahan, bukan pelarian dari kenyataan.
Iman yang benar akan menggugah kepekaan, menggerakkan aksi, dan memunculkan harapan. Ketika penyuluh agama menjalankan tugasnya dengan penuh amanah dan cinta, mereka menjadi pelita di tengah kegelapan ketimpangan.
Penutup
Di tengah ketimpangan yang masih nyata, agama dan para penyuluh agama hadir sebagai lentera moral dan sosial. Mereka tidak hanya mengajak manusia kepada Tuhan, tetapi juga mengajarkan bahwa mendekat kepada Tuhan harus diwujudkan dalam tindakan yang membela kemanusiaan.
Dengan semangat ini, penyuluh agama bukan sekadar penyampai nasihat, tetapi pejuang keadilan sosial
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
👍
BalasHapus👍🙏
Hapusjos banget yi rikin
BalasHapus👍🙏
HapusJios
BalasHapus🙏👍
Hapusluar biasa tlaten bgt
BalasHapus