Dampak Negatif Media Sosial: Konten Kreator yang Mengumbar Aurat demi FYP dan Perspektif Hukum Islam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Oleh: Rikin (Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Kecamatan Bobotsari)
Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi platform utama bagi banyak individu untuk mengekspresikan diri, berbagi informasi, dan mencari penghasilan. Namun, seiring dengan perkembangan ini, muncul fenomena di mana sejumlah konten kreator, terutama di platform seperti TikTok, rela mengumbar aurat demi mendapatkan perhatian dan viralitas, dengan harapan video mereka masuk dalam FYP (For You Page). Fenomena ini menimbulkan berbagai dampak negatif, baik dari sisi sosial maupun agama.
📉 Dampak Negatif dari Mengumbar Aurat di Media Sosial
Menurunnya Rasa Malu dan Norma Kesopanan
Salah satu nilai penting dalam Islam adalah menjaga rasa malu. Rasa malu merupakan bagian dari iman, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Malu itu sebagian dari iman."Dengan mengumbar aurat di media sosial, individu tidak hanya melanggar norma agama, tetapi juga mengikis nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat.
Menyebarkan Fitnah dan Merusak Akhlak
Konten yang menampilkan aurat dapat memancing pandangan negatif dan komentar yang tidak pantas, yang pada gilirannya dapat menyebarkan fitnah. Hal ini bertentangan dengan prinsip Islam yang mengajarkan untuk menjaga kehormatan dan menghindari perbuatan yang dapat merusak akhlak.
Meningkatkan Risiko Eksploitasi dan Pelecehan
Konten yang menampilkan aurat rentan terhadap eksploitasi dan pelecehan seksual. Ini tidak hanya membahayakan individu tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi psikologis dan emosional mereka dalam jangka panjang.
Mengabaikan Tanggung Jawab Sosial
Sebagai publik figur, konten kreator memiliki pengaruh besar terhadap pengikutnya. Dengan menampilkan konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya, mereka dapat memberikan contoh yang buruk dan mempengaruhi perilaku generasi muda.
📜 Perspektif Hukum Islam tentang Mengumbar Aurat di Media Sosial
Dalam Islam, menjaga aurat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Beberapa dalil yang menekankan pentingnya menutup aurat antara lain:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) terlihat darinya.'"
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu."
Mengumbar aurat di media sosial jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian diri.
🛡️ Solusi dan Langkah Preventif
Edukasi dan Penyuluhan
Penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjaga aurat dan dampak negatif dari mengumbar aurat di media sosial.
Pengawasan dan Moderasi Konten
Platform media sosial perlu meningkatkan sistem moderasi konten untuk memastikan bahwa konten yang beredar tidak melanggar norma agama dan kesusilaan.
Promosi Konten Positif
Mendorong konten kreator untuk membuat konten yang mendidik, menginspirasi, dan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
📌 Penutup
Fenomena konten kreator yang mengumbar aurat demi viralitas di media sosial menunjukkan pentingnya kesadaran akan dampak negatif dari perilaku tersebut. Dalam perspektif Islam, menjaga aurat adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan memastikan bahwa konten yang kita bagikan tidak hanya bermanfaat, tetapi juga sesuai dengan ajaran agama dan norma kesusilaan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar